Sitem Pendinginan Air



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
            Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam dunia otomotif khususnya pada mobil dikenal berbagai macam sistem yang bekerja. Sistem-sistem tersebut bekerja saling berangkaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila salah satu dari sistem tersebut mengalami kerusakan, maka mobil akan mengalami kerusakan. Sistem pendinginan pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperatur pada mesin yang terjadi dari proses pembakaran. Proses pembakaran selanjutnya akan menghasilkan tenaga mekanis yang kemudian akan menggerakkan mesin. Akibat lain dari proses pembakaran adalah adanya panas yang apabila tidak didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu sendiri. Sistem pendinginan (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating pada mesin agar mesin tetap bekerja secara optimal (Daryanto, 1999 : 1). Hasil pembakaran pada motor bakar yang menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23%, sebagian panas keluar menjadi gas bekas dan sebagian lagi hilang melalui proses pendinginan (Toyota Astra Motor, 1995 : 35). Energi panas selebihnya akan dibuang melalui emisi gas buang sebesar 36%, hilang akibat adanya gesekan dan memanaskan minyak pelumas sebesar 7%, dan sisanya sekitar 33% hilang diserap oleh pendinginan (Northop, RS., 1997 : 149). Oleh karena itu, walaupun system pendinginan dikatakan sebagai kerugian di satu segi, yaitu menurunkan efisiensi yang dihasilkan oleh mesin, namun di segi lain tetap dibutuhkan untuk mempertahankan mesin itu sendiri agar tetap dapat bekerja dan tahan lama. Apabila sebagian panas yang dihasilkan dari pembakaran tadi akan mengalami kenaikan temperatur yang berlebihan dan cenderung merubah sifat-sifat serta bentuk dari komponen mesin tersebut (Toyota Astra Motor, 1999 : 35).
            Berdasarkan hal tersebut, maka pada mobil diperlukan sistem pendinginan yangberfungsi untuk menurunkan temperatur pada mesin,  karena mesin dapat menghasilkan efesiensi kerja yang baik pada temperature mesin sekitar 800 C sampai dengan 850 C (Northop, RS., 1997 : 151). Komponen-komponen pada sistem pendinginan mesin lama kelamaan akan mengalami kerusakan atau keausan, komponen komponen tersebut antara lain pompa air, thermostat, radiator dan kipas pendingin radiator. Berdasarkan dari Proyek Akhir dalam pembuatan engine stand dan untuk mempelajari lebih mendalam tentang sistem pendinginan dan kerusakankerusakan yang sering terjadi pada mesin Toyota Kijang 5K, maka penulis mengambil judul “Analisis Gangguan dan Cara Mengatasi Kerusakan Sistem Pendinginan Mesin” dengan alasan :
1. Untuk mengetahui kerusakan atau gangguan sistem pendinginan yang merupakan salah satu sistem pada mobil yang berperan penting mempengaruhi kerja mesin.
2. Untuk mengetahui komponen dan cara kerja sistem pendinginan system mobil terhadap gejala terjadinya kerusakan sedini mungkin..
3. Untuk memberikan informasi yang benar tentang hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam sistem pendinginan agar tidak terjadi kerusakan yang cukup besar pada mesin.

B. Permasalahan
            Permasalahan yang sering terjadi pada sistem pendinginan banyak macamnya. Agar tidak terjadi kerancuan dalam mencari, menganalisa dan mengatasi permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana konstruksi dan cara kerja sistem pendinginan pada mesin.
2. Bagaimana cara menganalisis dan mengatasi kerusakan atau gangguan system pendinginan pada mesin seperti : radiator, tutup radiator, pompa air, katup thermostat dan cara memperbaiki kerusakan kerusakan yang terjadi.
C. Tujuan
            Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini antara lain:
1. Untuk mengetahui konstruksi dan cara kerja sistem pendinginan mesin.
2. Untuk mengetahui cara menganalisis dan mengatasi kerusakan atau gangguan
sistem pendinginan mesin seperti : radiator, tutup radiator, pompa air, katup thermostat dan cara memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi.

D. Manfaat
            Manfaat yang kita peroleh dari penyusunan laporan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang sistem pendinginan  mesin.
2. Memberi pengetahuan tentang nama komponen, konstruksi, dan cara kerja dari sistem pendinginan  mesin.
3. Memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang system pendinginan mesin khususnya penulis dan pembaca pada umumnya.













BAB III
PEMBAHASAN
SISTEM PENDINGINAN MESIN

A.   Pengertian
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating ( panas yang berlebihan ) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil. Pada mesin bensin, energi yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi energi efektif melalui proses pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan panas yang kemudian diubah menjadi tenaga mekanis.
            Dari panas yang dihasilkan, hanya sekitar 25% yang digunakan sebagai tenaga penggerak. Sisanya :
            ~  30% diserap oleh mesin itu sendiri
            ~  45% hilang bersama gas buang
            ~  sisanya hilang karena adanya gesekan pada mesin itu sendiri

Untuk mencegah terjadinya over heating yang akan merusak komponenkomponen mesin, maka dibuatlah sistem pendinginan mesin.

B.   Fungsi
Secara garis besar fungsi sistem pendingin suatu mesin dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1)    Untuk mengurangi panas yang berlebihan pada mesin (over heating) .
2)    Untuk mempercepat pencapaian temperature kerja, serta mempertahankan temperatur mesin agar selalu pada temperature kerja yang efisien (80o – 90o C).
3)    Mencegah terjadinya keausan mesin akibat panas yang berlebihan
C.   Jenis-Jenis System Pendinginan Mesin
Cara pendinginan mesin yang diterapkan pada mesin motor yang selama ini dikenal adalah sebagai berikut :
I. System Pendinginan Udara ( Pendinginan Langsung )








Pendinginan udara digunakan jika panas dari mesin yang bekerja / berputar dilewatkan sirip ke udara luar. Pendinginan udara biasanya digunakan pada mesin satu silinder atau kendaraan berdaya kecil. Pada mesin berpendingin udara, di sekitar mesin terdapat sirip-sirip pendingin. Sirip-sirip pendingin berfungsi untuk memperluas bidang pendinginan. Pengaliran udara ada yang berlangsung secara alami dan ada yang paksa. Pada pendinginan udara tekanan paksa, udara di alirkan dengan bantuan Blower.
(a)                                                                      (b)
Gambar 1 : (a) Sistem Pendinginan Udara tekanan paksa
                     (b) sirip pendingin pada mesin

Tipe ini memiliki kelebihan :
•   Desain mesin lebih ringkas.
•   Berat mesin lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.
•   Mudah perawatannya.
Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.
II. Pendinginan Air



            System pendinginan air merupakan suatu system pendinginan mesin  yang menggunakan air sebagai media untuk mentransfer panas dari mesin ke udara luar.

Gambar 2. Sistem Pendinginan Air

Bagian-bagian Sistem Pendinginan Air :


1. Radiator
2. Resevoir tank
3. Radiator Cap
4. Cooling Fan
5. Water Pump
6. Thermostat



            System pendinginan air mempunyai banyak keuntungan, karena ruang bakar diselimuti oleh air yang berada di water jacket, maka selain mendinginkan juga berfungsi sebagai peredam bunyi.
Akan tetapi kerugiannya adalah kontruksi mesinnya lebih rumit dan memiliki beban yang lebih berat dari pada mesin berpendingin udara.
(1). Prinsip Kerja Sistem Pendinginan Air
Pada sistem pendinginan air terdapat dua jenis sirkulasi yang digunakan untuk mendinginkan mesin, yaitu : sirkulasi alam dan sirkulasi tekan. Pada sirkulasi alam, prinsip kerjanya mengikuti sifat air. Sedangkan pada sirkulasi tekan, untuk mengalirkan air pendingin menggunakan bantuan pompa air (water pump).Sirkulasi tekan banyak digunakan pada mesin-mesin sekarang, karena proses sirkulasi air yang lebih cepat dan penggunaan radiator yang lebih kecil.
Adapun cara kerja dari sistem pendinginan air adalah sebagai berikut :
a). Saat Mesin Hidup
Saat mesin dihidupkan dan belum mencapai temperatur kerja mesin, penyerapan panas oleh air pendingin belum diperlukan. Sirkulasi air hanya disekitar kantong air karena adanya termostat yang belum membuka saat temperatur air pendingin belum mencapai suhu kerja. Air pendingin pada kantong-kantong air yang dipompa akan mengalir melalui saluran by pass, sehingga akan kembali lagi ke kantong-kantong air.

KOMPONEN :


1. Thermostat
2. Saluran Bypass
3. Radiator
4. Water Pump





Gambar 3. Sirkulasi Air Saat Mesin Dingin



Air pendingin yang berada pada sistem pendingin akan selalu cenderung panas. Saat suhu mesin melebihi suhu optimal, maka termostat akan membuka dan air yang berada pada kantong-kantong air akan mengalir menuju radiator untuk didinginkan, sedangkan air yang dingin pada radiator akan mengantikan air pada kantong air untuk mendinginkan mesin.

Gambar 4. Sirkulasi Air Saat Mesin Panas

b). Saat Mesin Mati
Saat mesin dimatikan, maka air pendingin yang berada pada kantong air akan terus menyerap panas dari mesin. Saat mesin telah dingin, temperatur dan volume cairan pendingin akan berkurang dan membentuk ruangan vakum dalam radiator. Ketika terjadi kevakuman tersebut, maka vacum valve pada tutup radiator akan membuka secara otomatis, yang kemudian akan menghisap udara segar ataupun air dalam tanki cadangan untuk menganti kevakuman dalam radiator.

(2). Komponen Sistem Pendinginan air
Komponen yang digunakan dalam sistem pendinginan air, antara lain :
I. Radiator
            Radiator berfungsi untuk mendinginkan air yang telah panas dari mesin dengan cara membuang panas air tersebut melalui sirip-sirip pendingin.

Konstruksi radiator meliputi :

Gambar 5. Konstruksi Radiator

a. Upper tank (tanki atas)
Tanki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tanki atas dilengkapi dengan lubang pengisian dan pipa saluran masuk dari mesin.
b. Radiator core (inti radiator)



Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar temperatur air menjadi lebih rendah dari sebelumnya.  Ada 2 jenis inti radiator yang banyak digunakan

Tipe plate fin                                               Tipe corrugated fin

Gambar 6. Inti radiator

c. Lower tank (Tanki bawah)
            Tanki Bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan
oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa air.
d. Drain cock (keran penguras)
            Keran penguras berfungsi untuk menguras kotoran yang ada di dalam radiator.
e. Upper hose
            Upper hose berfungsi sebagai lubang mengalirnya air panas dari mesin,untuk kemudian di dinginkan di radiator.
f. Lower hose
            Lower hose berfungsi untuk menyalurkan air dingin dari radiator ke water pump untuk di pompa keseluruh bagian mesin.
g. Reservoir tank
            Reservoir tank berfungsi untuk menampung kelebihan air dari radiator pada saat terjadi pemuaian air didalam radiator, dan mengembalikan air ke radiator pada saat tekanan didalam radiator turun.
Catatan :
Jumlah air didalam resevoir harua berada diantara level “ LOW “ dan  “ FULL “





           
            Gambar 7. Reservoir tank

h. Overflow hose
            Overflow hose berfungsi untuk membuang cairan pendingin dari reservoir tank sewaktu terjadi kelebihan cairan pendingin di reservoir tank.

i.    Radiator cap (tutup radiator)
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih dari air pendingin dengan jalan menahan exspansi dari air pada saat air menjadi panas, sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar.
Cara kerja tutup radiator terdiri atas dua tahap, yaitu pengontrolan berdasarkan kenaikan dengan bantuan Relief Valve dan penurunan tekanan dengan bantuan Vacuum Valve.




Gambar 8. Radiator cap

1.    Katup tekanan ( Relief  Valve )
              Untuk membuang air pendingin ke resevoir pada saat tekanan di dalam radiator naik. Tutup radiator disatukan dengan klep relief penekan pada sebuah pegas yang di bebani untuk mengontrol sejumlah tekanan yang trjadi pada system pendinginan.



  Cara kerja klep tersebut adalah sebagai berikut :

            Gambar 9. Katup Relief Penekananan Saat Air Memuai
Air memuai bila dipanaskan adalah akibat pembakaran yang menyebabkan pengembangan. Pengembangan atau expansi ini mereduksi volume ( memperkecil volume dari udara ) atau tekanan air pada bagian atas radiator. Untuk tekanan tertentu, katup akan terbuka karena tekanan pegas dan pada tekanan ideal katup akan tertutup oleh pegas, selanjutnya tekanan akan kembali pada nilai tertentu jika air telah panas.
2.  Katup Vacuum ( Vacuum Valve ).



             Untuk memasukkan air pendingin ke radiator pada saat tekanan di dalam radiator turun.
                              
            Gambar 10. Relief Valve Saat Terjadi Kevakuman Pada Kantong Air
                              
            Mesin posisi off, air yang ada dalam system pendinginan akan menjadi dingin dan tekanannya menurun. Jika tekanan udara luar menurun, system akan menutup, jika tekanan menurun dibawah tekanan udara luar, suatu kevakuman akan terjadi di dalam system. Selanjutnya katup akan terbuka hingga menekan pegas, air akan melimpah keluar dari radiator ke botol pelimpah. Sebaliknya jika tekanan dalam system pendinginan sama dengan tekanan atmosfer, pegas akan menutup katupnya.

II. Pompa Air
            Water pump berfungsi untuk mensirkulasikan ( memompakan ) air pendingin mesin, dari radiator ke mesin.



Biasanya pompa yang dipakai adalah jenis centrifugal, dan pompa ini digerakkan dengan tenaga mesin itu sendiri dengan perantaraan fan belt.

Gambar 11. Konstruksi Pompa Air centrifugal

Konstruksi Pompa Air terdiri dari :
a. Impeller, berfungsi sebagai pembuat perbedaan tekanan pada pompa apabila diputar. Pada impeller terdapat sudu yang bentuknya berlawanan dengan arah putaran pompa, sehingga dapat menyebabkan aliran yang sempurna.
b. Poros dan Bantalan, merupakan komponen utama yang bagian depannya dihubungkan dengan pully dan bagian belakang dihubungkan dengan impeller pompa.
c. Water Pump Seal
            Berfungsi untuk mencegah bocornya air dari system pendinginan, yang keluar melalui poros pompa air. Pencegahan bocornya air dilakukan oleh cincin arang yang dipasang pada perapat, dimana cincin cincin ini saling menekan satu dengan yang lainnya.
d. Badan pompa, merupakan rakitan terluar dari pompa.
            Fungsi dari pompa air adalah untuk mensirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan tekanan udara melalui saluran hisap dan saluran tekan yang terdapat pada pompa.

III. Kantong Air ( Water Jacket )



            Kantong air terdiri dari selubung / pembungkus terluar silinder dan ruang bakar. Ruangan antara jaket air kiri dengan silinder ruang bakar dan selubung merupakan ruang air tempat panas dikonveksikan. Ruang jaket air diperluas untuk menyebarkan bagian logam yang terpanas dari mesin, seperti dudukan katup.

Gambar 12. Water jacket
IV. Thermostat
            Thermostat adalah semacam katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai temperature cairan pendingin. Thermostat dirancang untuk mempertahankan temperature cairan pendingin dalam batas yang diizinkan. Thermostat dipasang antara radiator dan blok mesin. Bila temperature pendingin rendah, katup menutup untuk mencegah agar air tidak masuk ke radiator. Bila temperature meningkat, katup akan membuka, dengan demikian cairan akan mengalir ke radiator.
 Ada 2 macam thermostat :
A.         Dengan katup by pass
Komponennya :
1. valve
2. Cylinder
3. Bypass Valve
4. Wax
5. Jiggle Valve

A.   Tanpa katup by pass
Komponennya :
1. valve
2. Cylinder
4. Wax
5. Jiggle Valve

Gambar 14. Thermostat
            Termostat terdiri dari dua macam, yaitu model bellow dan model wax. Toyota Starlet menggunakan termostat jenis wax. Termostat di pasang pada kepala silinder, dimana pada bagian tersebut terdapat dudukan termostat. Bagian atas thermostat terdapat saluran yang berhubungan dengan radiator dan bagian bawah dari termostat berhubungan dengan air dari motor.

V. Kipas radiator



            Kipas pada sistem pendinginan berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator, agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat dirambatkan dengan mudah ke udara. Kipas ini terdiri dari sebuah bilah (blade) yang terbuat dari baja tipis atau bahan plastik. Ketika kipas diputar, maka bilah menggerakkan udara ke arah unit mesin.

Gambar 15. Kipas Radiator

VI. Sabuk ( Belt )
            Sabuk ( belt ) merupakan komponen yang penting dalam system pendinginan. Sabuk sudah digunakan sejak beberapa tahun yang lalu hingga sekarang. Sabuk ini digunakan untuk menggerakkan pompa air serta alternator pada system pengisian. Sabuk yang digunakan biasanya disebut V-Belt, karena mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V, yang menambah efisiensi pemindahan daya. V-Belt terdiri dari karet sintetis, tetron, dan dilapisi kanvas pada kedua sisinya.

VII. Coolant dan Air Pendingin
            Pendinginan mesin dengan air dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Pendinginan dengan air murni.
b. Pendinginan menggunakan air ditambah dengan zat kimia sebagai pendingin (coolant).
            Sistem pendinginan dengan air murni mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
a. Pada saat suhu dingin terutama pada pagi hari, air dapat membeku yang mengakibatkan terganggunya proses sirkulasi air pendingin didalam sistem. Apabila terjadi pembekuan total, maka volume air pendingin akan bertambah, yang mengakibatkan jebolnya radiator.
b. Kadar air mengandung kapur yang dapat mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada pipa-pipa radiator yang berakibat terganggunya proses sirkulasi air.
c. Air dalam radiator mengandung kotoran yang dapat mengendap ke dalam system pendinginan. Endapan kotoran yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya korosi.
            Coolant adalah suatu cairan yang mengandung zat kimia, digunakan untuk campuran cairan pendingin air yang bahan dasarnya ethylene glycol. Ethylene glycol merupakan zat kimia yang sangat beracun. Bahan ini akan sangat berbahaya bagi manusia bila masuk ke dalam organ tubuh sekitar 710 mg/kg berat badan.
.

D. Kerusakan-Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada System Pendinginan Dan Cara Mengatasinya
            Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan
operasional pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, bukan tidak mungkin di ikuti penurunan daya dari mesin.
            Penurunan daya mesin yang dikaitkan dengan system pendinginan pada dasarnya ada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Suhu diatas rata-rata (overheating)
            Terjadinya overheating dapat diamati pada temperature air pendingin yang selalu tinggi. Dengan kenaikan temperature mesin yang diamati pada air pendingin, selanjutnya akan menyebabakan beberapa komponen mesin mengalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat dari pemuaian seperti piston pada silinder serta komponen lain yang rawan akan panas. Akibat lanjutan yang dapat dirasakan adalah adanya kenaikan kerugian akibat gesekan (friction loss).
            Secara prinsip, penyebab dari overheating adalah aliran dari air pendingin dan udara pada radiator yang mengalami gangguan. Penyebab dari terganggunya system pendinginan yang menyebabkan terjadinya panas berlebihan (overheating).
a. Radiator mampet
            Jika radiator mampet pada saluran udara maupun saluran air, kemampuan membuang panas dari radiator menjadi menurun sehingga temperature air pendingin setelah melalui radiator akan tetap tinggi
b. Katup thermostat macet
            Jika aliran air terganggu, temperature air akan naik dan kemungkinan menguap akan lebih besar. Disamping itu, terganggunya aliran air disebabkan salah satunya dari katup thermostat yang sudah macet. Jadi, dengan macetnya katup tersebut jumlah aliran massa air akan terganggu, penguapan air akan besar dan jumlah air yang bersirkulasi didalam mesin menjadi berkurang atau cepat habis.
c. Kipas radiator tidak berfungsi
            Apabila kipas radiator tidak berfungsi dengan baik, maka system pengaliran udara menuju radiator akan terganggu. Hal ini dapat diakibatkan oleh rusaknya system elektronik pada kipas, sehingga kipas tidak dapat berfungsi dengan baik.
d. Kekurangan air pada system pendingin
            Kekurangan air pada system pendingin berarti akan mengurangi media yang digunakan untuk mendinginkan mesin. Dengan kurangnya air, maka panas tidak dapat diserap secara baik oleh system pendingin, yang berakibat terjadinya panas berlebih pada mesin.
            Cara mengatasi serta tindakan yang harus dilakukan jika mesin terlalu
panas (overheating).
1. Kekurangan air, dapat diatasi dengan menambah air pendingin dan memeriksa kebocorannya.
2. Thermostat yang rusak harus diganti
            Periksa suhu pembuka katup dan saat terangkatnya katup. Jika suhu pembukaan katup dan terangkatnya katup tidak menurut spesifikasi, ganti thermostat. Suhu pembukaan katup 80ºC - 84ºC dan terangkatnya katup lebih dari 8 mm pada 95ºC.
3. Kipas radiator yang tidak bekerja dapat diperbaiki atau diganti.
            Hubungkan baterai dan ampermeter dengan konektor motor kipas. Cek bahwa motor berputar lembut, dan cek pembacaan pada ampermeter (kuat arus standar 3,2 - 4,4 A). Bila kuat arus tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti motor kipas pendingin.
4. Saluran pendinginan yang tersumbat radiator atau jaket air harus dibersihkan.
2. Suhu dibawah normal
            Terjadinya over cooling dapat diamati pada temperature air pendingin yang selalu rendah (jauh dibawah temperature kerja idealnya ± 80°). Dengan adanya kenaikan kerugian karena pendinginan, ini berarti daya mekanis yang dihasilkan.
            Cara mengatasi serta tindakan apabila mesin terlalu dingin (over cooling) :
a. Apabila yang rusak thermostat, maka harus diatasi dengan menganti thermostat.
b. Jika udara terlalu dingin, radiator harus ditutup.

3. Air Pendingin Cepat Habis
            Mesin Toyota Starlet menggunakan system pendinginan dengan air, penggunaan system pendinginan dengan air berarti pada mesin tersebut menggunakan air sebagai media penyerap panas.
            Hal-hal yang dapat menyebabkan kekurangan air pendingin adalah radiator bocor. Kebocoran pada radiator akan menyebabkan air pendingin cepat habis, karena air yang berada pada radiator akan keluar melalui kebocoran tersebut. Cara mengatasi serta tindakan apabila mesin kekurangan air adalah :
a. Kebocoran pada radiator dapat diatasi dengan memperbaiki radiator.
b. Selang yang longgar atau rusak dapat diatasi dengan penghubung selang di pererat atau diganti.
c. Pompa air yang bocor dapat diperbaiki atau diganti.
            Periksa bahwa tidak terdapat gejala kebocoran dari lubang penguras air, jika perlu ganti perapat. Periksa juga bantalan pompa air, jika tidak dapat bekerja dengan halus, ganti bantalan pompa air.
d. Gasket kepala silinder yang bocor dapat diatasi dengan mengganti gasket atau mengencangkan.

4. Terdapat Bunyi Pada Sistem Pendinginaan
            Gerakan dari komponen mesin diantaranya komponen system pendingin dapat menimbulkan bunyi. Tetapi apabila bunyi tersebut tidak lazim dari biasanya, hal ini harus kita periksa sumber dari bunyi tersebut. Adapun penyebab yang sering terjadi adalah :
a. Bantalan pompa rusak
Bantalan pompa yang rusak dapat menyebabkan putaran pompa tidak stabil, sehingga menyebabkan bunyi.
b. Daun kipas pompa longgar atau bengkok
Daun kipas yang longgar atau bengkok akan menyebabkan bunyi pada saat kipas berputar. Cara mengatasi serta tindakan apabila terdapat bunyi pada system pendingin adalah :
1). Bantalan pompa yang rusak dapat diatasi dengan mengganti rakitan bantalan.
2). Daun kipas pompa yang longgar atau bengkok dapat diatasi dengan cara daun kipas dipererat, diperbaiki, atau diganti.
5. Air Radiator Tercampur Oli
            Kejadian yang sering terjadi adalah sambungan-sambungan pada blok
mesin bocor. Sehingga oli dapat masuk ke radiator lewat kebocoran tersebut. Oli tersebut seharusnya melumasi komponen, karena ada kebocoran akhirnya oli masuk ke mantel air, sehingga kualitas air pendingin kurang baik. Cara mengatasi serta tindakan apabila air pendingin tercampur oli adalah dengan memeriksa kebocoran pada sambungan-sambungan blok mesin, ganti gasket-gasket pada sambungan yang menyebabkan kebocoran oli.

6. Air Pendingin Kotor
            Setelah bersirkulasi serta pemakaian yang sudah lama, air radiator menjadi kotor. Hal tersebut dikarenakan ada kotoran-kotoran yang bercampur dengan karat dan sebagainya. Cara mengatasi dan tindakan apabila air pendingin kotor adalah mengganti air pendingin dengan yang bersih.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Sistem pendinginan terdiri dari 2 jenis yaitu system pendinginan udara dan sitem pendinginan air.
2. Komponen sistem pendinginan air adalah : radiator, tutup radiator, pompa air, botol pelimpah, kipas, selang karet dengan klem, dan thermostat.
3.   Kerusakan yang terjadi pada sistem pendinginan air berkaitan dengan komponen-komponen yang digunakan.

B. Saran
1.   Lakukan pengecekan sistem pendinginan pada mobil secara berkala, untuk mempertahankan kerja dari mesin.
2.   Lakukan pemeriksaan dan perbaikan terhadap komponen-komponen system pendinginan, apabila terdapat gejala-gejala kerusakan sesuai dengan analisis yang dilakukan.
3.   Sebelum menghidupkan mesin, lakukan pengecekan terhadap kualitas air dari kotoran dan tercampurnya minyak pelumas, serta periksa jumlah air pendingin dengan mengukur tinggi permukaan pada lubang pengisian radiator.











DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995. “New Step I Trainning Manual”. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Anonim, 1996. “New Step II Trainning Manual”. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Anonim, 1996. “Pedoman Reparasi Mesin Seri K”. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Daryanto, 1999. Teknik Pemeliharaan Mobil. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Daryanto, 1999. Pengetahuan Komponen Mobil. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Pelayanan Bimbingan dan Konselin di Sekolah

PEMELIHARAAN PREVENTIF POMPA BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN